Kasus DBD di Cianjur Turun Drastis, Dinkes: Hanya 205 Orang

JABARNEWS | CIANJUR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur mencatat sepanjang sembilan bulan tahun 2021 ini angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Cianjur menurun drastis.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, tahun ini penurunan kasus DBD hanya sebanyak 205 orang terjangkit dan dua orang meninggal dunia.

“Angka 205 orang itu menurun drastis dibanding tahun 2020 pada periode sama Januari-September terdapat 700 kasus dan enam orang di antaranya meninggal dunia. Ini berkat berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka terjangkit DBD,” kata Yusman Faisal, Minggu 10 Oktober 2021.

Baca Juga:  Woow... IndiHome Hadirkan Siaran Piala Dunia 2018

Baca Juga: Mau Nongkrong atau Tawuran? Sekelompok Remaja di Tasikmalaya Bawa Cerulit dan Pedang

Yusman Faisal menyebutkan, data ratusan orang yang dinyatakan terjangkit DBD tahun ini merupakan laporan dari empat rumah sakit yang ada di Cianjur. Sedangkan pasien yang meninggal dunia, masih usia anak-anak.

“Pasien meninggal dunia karena terlambat dirujuk ke rumah sakit,” ucapnya.

Yusman Faisal menjelaskan, setiap tahunnya selama periode Januari hingga September, puncak peningkatan kasus DBD terjadi di akhir September.

Baca Juga:  Sidang Kasus Ferdy Sambo Digelar secara Terbuka, Catat Ini Tanggal dan Waktunya

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Minta Masyarakat di Desa Sadar Wisata

Sedangkan, lanjut Ysman Faisal, tingkat penyebaran kasus DBD di Cianjur, hampir tersebar di sejumlah wilayah yang padat penduduk, seperti Cianjur utara, Cianjur tengah dan Cianjur timur.

“Kondisi lingkungan yang tidak sehat, dimana banyak genangan air, membuat nyamuk berkembang biak, terutama di tengah perkampungan, sehingga upaya bersama harus dilakukan agar kasus DBD dapat terus ditekan,” jelasnya.

Yusman Faisal berharap, pemberantasan sarang nyamuk terus digencarkan secara masif dan serentak oleh warga di lingkungan masing-masing.

Baca Juga:  Rentan Penularan, Jurnalis di Cimahi Mulai Ikuti Vaksinasi Covid-19

Baca Juga: Petambak Merugi, Abrasi Akibatkan Produksi Garam Gagal Total di Cirebon Jawa Barat

Hal tersebut, sambung Yusman Faisal, merupakan langkah paling peting dalam memberantas jentik-jentik nyamuk.

“Kalau giat penyemprotan atau fogging yang merupakan tugas dinas dan puskesmas sifatnya untuk memberantas nyamuk yang sudah dewasa,” tuturnya.

“Sedangkan untuk jentik, harus menjadi upaya bersama warga di lingkungannya masing-masing dengan cara menutup dan mengubur benda yang dapat jadi tempat nyamuk bersarang,” tandasnya. (Red)