Tiga Minggu di Posko Pengungsian Korban Banjir Serdang Bedagai, Nek Sarifah Rindu Tidur di Rumah

JABARNEWS | SERDANG BEDAGAI – Banjir belum juga surut, puluhan korban banjir di Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara masih bertahan tinggal di posko pengungsian yang ada di sekitar bantaran Sungai Bedagai.

Salah satunya ialah seorang lanjut usia (lansia), Nek Sarifah (73) warga Dusun 3 Kampung  Mandailing, Desa Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara. 

Dia terpaksa ikut mengungsi di tenda biru yang dibangun warga di bantaran sungai Bedagai setelah banjir merendam rumahnya.

Baca Juga:  Manfaat Buah Tin Bagi Tubuh, Bisa Cegah Kanker Dan Diabetes

Baca Juga: UMK Kabupaten Bogor Sudah Tinggi, Bupati Ade Yasin Pastikan Tak Ada Kenaikan Tahun 2022

“Terpaksa ikut mengungsi karena air dalam rumah hampir 1 meter,” katanya, Rabu 24 November 2021 malam.

Menurut nek Sarifah, dia sudah tiga minggu tinggal sendiri di tenda biru yang dibangun seadanya warga. 

Setiap malam dia terpaksa menahan rasa dinginnya malam, sedangkan bila hujan datang, dia terpaksa menutup kelambunya dengan plastik akibat  air hujan masuk ke dalam tenda.

Baca Juga:  Robert Albert Beri Apresiasi Kinerja Kapten Persib di Liga 1

Baca Juga: Ibu Muda di Bandung Barat Kaget Lahirkan Bayi Kembar Empat, Bingung Kasih Nama

“Kalau malam dingin kali, apalagi kalau  hujan datang, air masuk ke dalam tenda,” ungkapnya.

Untuk kebutuhan selama di pengungsian, nek Sarifah tidak kekurangan makanan. Pemkab Serdang Bedagai terus memberikan bantuan berupa beras, mie instan dan minyak goreng. 

Namun, untuk air bersih, dia terpaksa membeli kepada tukang air yang datang setiap hari.

Baca Juga: Disnaker Kota Bekasi Wajarkan Unjuk Rasa dan Mogok Massal Buruh Terkait Upah Minimum

Baca Juga:  Info Lokasi SIM Keliling Bandung Hari Ini 22 Maret 2022

“Untuk makanan cukup karena bantuan dari pemerintah, hanya air bersih dan gas yang beli,” terang nek Sarifah.

Selama 3 Minggu tinggal di tenda pengungsian, nek Sarifah mulai rindu bisa tidur di rumah. Namun banjir yang tidak juga surut sehingga niatnya pulang ke rumah belum bisa terwujud.

“Rindu bisa tidur di rumah, tapi gimana, air belum juga surut, rumah masih terendam,” bilangnya. (Ptr)***