“Beberapa tanaman padi yang mestinya merunduk karena berat gabah, justru masih tegak menjelang panen. Ini pertanda ada gangguan dalam pertumbuhan,” jelasnya.
Meski begitu, kenaikan harga gabah dari Rp5.000 menjadi Rp8.000 per kilogram memberikan sedikit harapan bagi para petani. Kenaikan harga dinilai mampu menutupi sebagian kerugian akibat turunnya produksi.
“Naiknya harga memang membantu, tapi kami tetap harus waspada dan mengambil langkah antisipasi,” lanjut Deni.
Sebagai tindak lanjut, Distan Cirebon akan memperkuat pelatihan petani dalam pengendalian hama serta meningkatkan sistem deteksi dini terhadap potensi gangguan pada masa tanam selanjutnya.
“Tujuannya agar penurunan seperti ini tidak kembali terulang di MT kedua dan ketiga nanti,” pungkasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





