
Namun, hingga memasuki gelombang ketiga pandemi, hal tersebut belum dilakukan. Padahal, situasi pandemi masih belum diketahui kapan akan berakhir.
“Jika kita lihat selama tiga tahun ini, banyak anak-anak kita lulus SMP tahun 2020 awal masuk SMA awal 2022 tapi hanya mengikuti pembelajaran tatap muka dalam hitungan jari,” katanya.
“Khawatirnya, trend Covid-19 makin meningkat, lulusan SMP masuk SMA dan berijazah, tapi mengikuti pendidikan hanya sampai SMP, karena orangtuanya tidak bisa menguliahkan anaknya ke jenjang perguruan tinggi,” ujar Rudy.
Apalagi, lanjut Rudy, pandemi membuat kondisi perekonomian masyarakat tidak semua dalam kondisi baik, terutama untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.
Hal tersebut diutarakan Rudy, setelah mendapati informasi ada sejumlah siswa di SMPN 1 Cibinong terkonfirmasi positif Covid-19 dan pihak sekolah menghentikan kembali pembelajaran tatap muka.