Daerah

Purwakarta Darurat Sampah, Pemkab Gunakan Teknologi Larva BSF di Gunung Hejo

×

Purwakarta Darurat Sampah, Pemkab Gunakan Teknologi Larva BSF di Gunung Hejo

Sebarkan artikel ini
Purwakarta
Sejumlah truk pengangkut sampah mengantre panjang di pintu masuk TPA Cikolotok, Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta. (Foto: Gin/JabarNews).

JABARNEWS | PURWAKARTAKabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kini menghadapi situasi genting setelah ditetapkan sebagai salah satu daerah dengan status darurat sampah oleh pemerintah pusat.

Penetapan ini mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH RI Nomor 2567 Tahun 2025, yang menuntut 336 daerah di Indonesia segera membenahi sistem pengelolaan sampahnya.

Baca Juga:  Koswara Minta Sekolah di Kota Bandung Jadi Cyber Army dan Edukasi Pengelolaan Sampah

Timbunan sampah yang kian menumpuk tak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mulai mengancam kesehatan warga. Kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cikolotok di Kecamatan Pasawahan sudah nyaris penuh, sementara tiga dari empat alat berat yang biasa digunakan meratakan sampah mengalami kerusakan.

Baca Juga:  Duh, Dua Caleg DCT Di Purwakarta Masih Jabat Sekdes Dan Ketua BumDes

“Biasanya kami bisa buang dua kali sehari, sekarang cuma sekali, bahkan kadang enggak kebagian giliran. Sampahnya dibawa pulang lagi,” keluh Solihin, salah satu sopir truk sampah.

Baca Juga:  Pasca Darurat Sampah Kota Bandung, Ema Sumarna Ingin Tren Positif Pengelolaan Dijaga

Meski situasi ini mencemaskan, Pemerintah Kabupaten Purwakarta tidak tinggal diam. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemkab meluncurkan langkah inovatif dengan mengubah krisis menjadi momentum pembenahan.

Pages ( 1 of 3 ): 1 23