Herman menyebut puncak arus balik terjadi pada Minggu (6/4/2025). Selama masa pemantauan dari H-6 hingga H+7 Lebaran, lalu lintas terpantau kondusif.
Pemprov Jabar, atas inisiatif Gubernur Dedi Mulyadi, memberikan insentif kepada pengayuh becak, kusir delman, dan sopir angkot di titik rawan kemacetan. Insentif ini bertujuan mengurangi aktivitas lalu lintas tanpa merugikan pihak-pihak tersebut.
“Insentifnya sampai Rp3 juta melalui Bank bjb, ditambah paket sembako dari BAZNAS Jabar. Ini inovasi luar biasa,” kata Herman.
Terkait keamanan, Pemprov Jabar bersama aparat menindak tegas praktik pungutan liar dan premanisme yang sempat muncul selama masa mudik dan balik Lebaran.
“Beberapa aksi premanisme langsung ditangani oleh jajaran Polri. Kita ingin masyarakat merasa aman,” tegas Herman.