Kisah ini diadaptasi dari Kiskindha Kanda, bagian keempat dari epos Ramayana, yang menggambarkan perseteruan dua raja kera bersaudara, Subali dan Sugriwa, dalam perebutan tahta Kerajaan Kiskindha dan Dewi Tara.
Dengan bantuan Sri Rama, Sugriwa akhirnya berhasil mengalahkan Subali.
Puluhan pemuda Hindu yang membawakan tarian ini memukau penonton dengan formasi lingkaran dan setengah lingkaran yang dinamis. Suara koor khas “cak cak cak” menggema, berpadu dengan atraksi api yang semakin memperkuat nuansa dramatis pertunjukan.
Salah satu penonton, Yulia, mengungkapkan kekagumannya terhadap pementasan ini.
“Luar biasa! Atraksi apinya menegangkan, nyanyian khasnya begitu menghipnotis, dan gerakan para penari sangat memikat. Rasanya baru mulai, tahu-tahu sudah selesai,” ujarnya.
Namun, ia juga menyoroti keterbatasan ruang pertunjukan yang menyebabkan penonton berdesakan.