“Lima kantong plastik bekas mungkin tidak ada yang mau beli, tapi kalau diolah jadi karya seni dalam dua jam saja, nilainya bisa mencapai Rp50.000. Dari sini kita belajar bahwa kreativitas bisa jadi solusi lingkungan sekaligus ekonomi rakyat,” tambahnya.
Pameran ini juga menjadi ajang apresiasi bagi para pemenang lomba. Berikut daftar peserta yang berhasil meraih penghargaan:
Juara 1: Terhimpit – I Gede Oka (87 poin)
Juara 2: Beautiful City – Vanessa Adelynn (84 poin)
Juara 3: Lindungi Bumi – Raveena Buhairah (78,2 poin)
Harapan 1: Khamdi Kurt Gowan Yuki – Khandi Kurniawan (77,3 poin)
Harapan 2: Warning – Salsa Hafidza (76 poin)
Harapan 3: Oase Biru – Nurul Afriyani (75 poin)
Favorit: Menjaring Sisa Peradaban – Hanief Alam Makhakim, Bapak Pluralisme – Eko Susetyo Wahyudi, King Ocean – Devi Setiawan, dan Surat Cinta dari Lautan yang Terselamatkan – Bartholomeus Edo.
Teguh dan tim Galeri Nayanika juga membuka pelatihan gratis daur ulang plastik menjadi karya seni, yang dapat diikuti oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Peserta cukup membawa sampah plastik dari rumah dan dalam waktu dua jam sudah bisa membawa pulang karya hasil tangan sendiri. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





