“Secara infrastruktur, BIJB sudah sangat layak. Tapi ada yang keliru dalam manajemennya,” ucap dia.
Komisi III DPRD Jabar pun mendesak dilakukan audit menyeluruh untuk mengidentifikasi titik-titik lemah, mulai dari kegagalan menarik investor, mandeknya rute penerbangan, hingga buruknya strategi pemasaran.
Romli menilai, tidak adanya inovasi dan promosi membuat BIJB terjebak dalam rutinitas birokrasi tanpa hasil nyata.
“Kalau hanya mengandalkan agenda administratif, ya hasilnya seperti sekarang. Tidak ada penerbangan karena tidak ada permintaan. Tidak ada promosi, tidak ada investor. Ini artinya public relation mereka mati,” kata Romli.