
Meski begitu, lanjut Tatang, dengan adanya budaya luar yang masuk dianggap sebagai pemudar dalam nilai-nilai gotong royong. Terlebih, gaya hedonis yang mengakar.
“Tapi jangan lupa, pada sisi lain seiring dengan nilai-nilai global atau hedonis yang lebih mengutamakan penampilan dari pada subtansi maka bisa jadi tergeser nilai kesetiakawanan,” ucapnya.
Tatang meyakini dengan di junjung tingginya nilai tersebut kemajuan Indonesia menuju Indonesia emas bisa semakin mudah dan kesejahteraan masyarakat menjadi kepastian nyata
“Solidaritas atau kesetiakawanan membahu menjadi nilai nilai penting yang membuat NKRI kuat sampai hari ini,” tandasnya. (Red)