Yhodhisman menjelaskan bahwa tak hanya konser, dalam acara ini juga ada festival dan bazar UMKM akan dilaksanakan dari siang sampai malam.
Sementara, Ketua Panitia SFH Yeni Fatmawati menuturkan bahwa konser ini merupakan panggilan hati untuk menjadikan musik sebagai bahasa universal kemanusiaan. Menurutnya, empati harus diubah menjadi aksi, dan kepedulian tidak mengenal batas.
“Kami ingin menjadikan panggung SFH bukan sekadar hiburan, tapi pengingat bahwa setiap tindakan kecil bisa membawa perubahan,” ujarnya.
Dari sisi kemanusiaan, Direktur Lembaga Kemanusiaan SADAQA Ahmad Rofiqi menekankan bahwa SFH menjadi ruang ekspresi bersama bagi seniman, mahasiswa, dan aktivis untuk menegakkan suara keadilan.
“Ketika dunia diam menghadapi genosida brutal, suara musik bisa menjadi kekuatan moral. Kami ingin gema SFH menembus batas Jatinangor dan mengguncang nurani dunia,” ungkapnya.





