“GPM menjadi strategi jangka pendek mengendalikan inflasi dan menjaga akses pangan murah bagi warga. Kami upayakan realisasi penuh tahun ini,” tambahnya.
Inovasi lainnya yang kini digalakkan adalah diversifikasi pangan dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Salah satunya, program pengembangan padi organik lokal yang mengantarkan Sumedang masuk dalam 10 besar proyek Emplasemen West Java Calent 2025 di Bogor.
Sumedang juga tengah memperkuat program integrasi pertanian dan peternakan berbasis ekonomi sirkular. Di Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, pemerintah mengembangkan model pertanian terintegrasi dengan hasil berupa beras organik, pupuk organik, pakan silase, hingga pembibitan sapi dengan target 2.000 ekor per tahun.
“Kami manfaatkan limbah peternakan untuk dijadikan pupuk cair dan padat. Semua terhubung dalam satu sistem agar hasilnya lebih efisien dan berkelanjutan,” ucap Tono.
Namun demikian, Tono tak menutup mata terhadap sejumlah tantangan. Pola tanam yang belum seragam menyulitkan pengendalian hama, ditambah minimnya minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.