Ia berharap penerapan teknologi ini bisa memberikan kemudahan akses terhadap pangan sehat dan bergizi bagi masyarakat, khususnya kalangan ekonomi bawah yang rentan mengalami kekurangan gizi.
“Jika makanan bergizi mudah diakses dan terjangkau, maka kebutuhan gizi masyarakat akan terpenuhi, dan masalah stunting bisa ditekan,” jelasnya.
Program aquaponik tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lembaga sosial Rumah Amal Salman, yang bertujuan mendukung penanganan stunting di wilayah Garut.
Plh Rektor ITB Irwan Meilano menyatakan bahwa program ini menjadi bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam menyelesaikan permasalahan sosial melalui inovasi teknologi.
“Ini adalah bentuk dukungan bersama banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan ini,” ucap Irwan.