Alansyah mengatakan saat ini rombongan petani yang berangkat lewat Cikidang tersebut sedang menunggu arahan Kepolisian Resor Jakarta Timur untuk bergerak ke Patung Kuda dan disambut jajaran Kepolisian Resor Jakarta Pusat.
“Malam pertama itu kami tidur di sekitar Ciawi beralaskan atribut dan spanduk seadanya,” kata dia.
Sementara untuk makan selama di perjalanan, Alansyah mengungkapkan rombongan petani membeli sendiri dan menggunakan uang sumbangan warga Gunung Karamat yang ada di Jakarta.
Kekinian, peserta aksi jalan kaki menuju istana untuk menyampaikan aspirasi soal Surat Pelepasan Hak atau SPH seluas 292 hektare, bertambah menjadi 27 orang (semula 23 orang).
“Dari pihak kepolisian Sukabumi melalui Pak Kapolsek dan sebagainya, sempat meminta untuk membatalkan (aksi jalan kaki). Kami koordinator aksi sempat diundang ke Setda untuk bertemu Pak Asda 2, agar kegiatan ini ditunda dan permasalahannya akan diselesaikan oleh pemda,” ucap Alansyah.