JABARNEWS | BANDUNG – Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung Sumedang menjadi saksi lahirnya kolaborasi cerdas. Akademisi dan masyarakat bersatu dalam sebuah langkah besar. Program ini dipimpin oleh Ir. Nurwathi, MT. bersama tim dosen Universitas Sangga Buana YPKP Bandung. Mereka hadir membawa terobosan nyata. Pertanian kini diperkuat dengan teknologi Smart Watering dan energi terbarukan. Inovasi ini bukan sekadar proyek. Ia adalah langkah berani menuju kemandirian desa. Sawah dan ladang tidak lagi bergantung pada cara lama. Dengan sentuhan teknologi hijau, Desa Sindulang melangkah menuju ekonomi yang berkelanjutan.
Rekor Hibah dan Semangat Baru
Tahun 2025 menjadi momen bersejarah bagi Universitas Sangga Buana. Untuk pertama kalinya, kampus ini memperoleh jumlah hibah terbanyak dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdikbudristek. Salah satu penerima hibah itu adalah tim yang diketuai oleh Ir. Nurwathi, MT., dengan dua anggota yaitu Ivany Sarief, ST., MT. dan Rangga Satria Perdana, S.Si., M.Kom..
Mereka mengusung program pemberdayaan berbasis masyarakat yang berlokasi di Desa Sindulang. Fokus utama program ini adalah membangun pertanian cerdas dengan dukungan teknologi Smart Watering dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kedua inovasi tersebut diyakini dapat membuka jalan bagi petani desa untuk mengelola lahan secara efisien sekaligus menjaga keberlanjutan energi.
Penandatanganan Kontrak dan Aksi Nyata di Lapangan
Momentum penting terjadi pada Jumat, 13 Juni 2025, ketika LPPM Universitas Sangga Buana YPKP Bandung menggelar penandatanganan kontrak hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dari titik ini, rangkaian kegiatan mulai digulirkan, melibatkan tidak hanya dosen, tetapi juga mahasiswa lintas jurusan.
Kemudian, pada Jumat, 22 Agustus 2025, kegiatan berlanjut dengan pelatihan penggunaan dan pemeliharaan PLTS serta Smart Watering. Pelatihan ini diikuti oleh kelompok tani pengelola Baruimun Hill dan mahasiswa. Para peserta tidak hanya diajak melihat, melainkan langsung mempraktikkan cara kerja teknologi tersebut di lapangan.
Para dosen berpengalaman ikut mendampingi. Dari Program Studi Teknik Elektro, hadir Ivany Sarief, ST., MT. dan Kusmadi, ST., MT. yang memberikan materi tentang PLTS. Sementara itu, dari Program Studi Teknik Mesin, Wisnu Wijaya, ST., MT. membimbing peserta dalam mengoperasikan dan merawat sistem Smart Watering. Mahasiswa dari Teknik Elektro, Mesin, Industri, dan Sipil juga turun tangan, mendampingi serta membantu jalannya praktik.
Agar manfaatnya berkelanjutan, peserta juga dibekali buku panduan penggunaan dan perawatan teknologi. Dengan begitu, teknologi yang diperkenalkan dapat terus dimanfaatkan sesuai prosedur dan tidak berhenti hanya di ruang pelatihan.
Harapan Besar untuk Desa Sindulang
Selepas pelatihan, semangat perubahan begitu terasa. Ketua tim, Ir. Nurwathi, MT., menyampaikan harapannya dengan penuh optimisme:
“Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan manfaat nyata bagi Desa Sindulang, khususnya bagi kelompok tani pengelola Baruimun Hill. Penerapan teknologi seperti smart watering dan pembuatan PLTS Atap solar cell ditujukan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus memastikan penggunaan sesuai prosedur sehingga dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.”
Senada dengan itu, Budi, Ketua Kelompok Tani Baruimun Hill, juga tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. Dengan wajah sumringah, ia berkata,
“Kegiatan ini baik, dari awal kegiatan pun terasa sisi positifnya, karena yang sebelumnya tidak ada sekarang sudah sangat terbantu dengan alat-alat yang disediakan.”
Menuju Pertanian Berdaya Teknologi
Dengan adanya program hibah ini, Desa Sindulang bukan hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pionir penerapan pertanian berbasis teknologi di tingkat lokal. Dari Smart Watering yang mengatur irigasi secara otomatis, hingga PLTS yang menghadirkan energi bersih dan terbarukan, semua diarahkan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menumbuhkan kemandirian.
Melalui sinergi antara universitas, mahasiswa, dan kelompok tani, Desa Sindulang kini berada di jalur transformasi menuju desa yang mandiri, hijau, dan berdaya. Program ini membuktikan bahwa ketika pengetahuan bertemu dengan kebutuhan masyarakat, lahirlah solusi nyata yang mampu menyalakan harapan baru bagi masa depan.(Red)
