Namun, suasana sempat memanas setelah diduga ada pihak luar yang memanfaatkan momen tersebut.
“Tujuan kami bukan menutup pabrik. Kami hanya ingin status kami diakui sebagai karyawan tetap. Tapi kemudian ada yang memprovokasi dengan isu bahwa perusahaan tidak mempekerjakan warga lokal,” ujar Sumriah saat ditemui.
Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya atas nasib ribuan pekerja yang kini kehilangan penghasilan.
“Kami tidak pernah berniat merugikan siapa pun. Tapi sekarang kami semua dirugikan. Kalau pabrik benar-benar tutup, kami harus bagaimana?” ungkapnya.