JABARNEWS | SUMEDANG – Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila menyoroti maraknya praktik bank emok atau bank keliling yang beroperasi hingga pelosok desa.
Ia menilai keberadaan lembaga pinjaman informal berbunga tinggi tersebut tidak hanya menjerat warga dengan utang riba, tetapi juga menimbulkan konflik sosial dan keretakan rumah tangga.
“Bank emok bukan sekadar soal riba, tetapi telah memicu konflik internal rumah tangga, contohnya terjadi KDRT antara suami dan istri akibat beban hutang yang terus menumpuk,” kata Fajar dalam keterangan yang diterima, Senin (9/6/2025).
Menurutnya, praktik bank emok menjadi sumber masalah sosial karena menciptakan lingkungan yang tidak sehat. Ia menyebut, selain mengganggu stabilitas ekonomi keluarga, bank keliling ini juga memicu gosip, perpecahan, dan keresahan di tengah masyarakat.
“Permasalahan sosial bermunculan karena adanya saling ghibah, serta ketidakmampuan mengelola utang piutang secara sehat, sehingga lingkungan masyarakat pun terganggu,” lanjutnya.