Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, mengatakan bahwa keberadaan warga sipil di lokasi pemusnahan diduga untuk mengumpulkan serpihan logam sisa ledakan yang bernilai jual.
“Sudah jadi kebiasaan, setelah peledakan warga mendekat untuk ambil serpihan tembaga atau logam dari munisi yang meledak,” ujarnya kepada CNN TV, Senin (12/5).
Namun demikian, hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang prosedur pengamanan di area berbahaya.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana, menegaskan bahwa tim investigasi masih bekerja untuk menyelidiki mengapa warga bisa berada di lokasi tersebut.
“Itu bagian dari substansi investigasi. Mohon beri kesempatan tim bekerja,” katanya, Selasa (12/5).