“Linda diminta membawa tas oleh pegawai hotel, katanya isinya cokelat. Linda tidak curiga sama sekali. Namun, saat tiba di bandara Ethiopia, petugas memeriksa isi tasnya dan menemukan barang terlarang,” ungkap Dede.
Setelah penangkapan, Linda langsung menghubungi keluarganya di Majalengka dan menangis. Linda mengaku bahwa ia telah dijebak.
Dede percaya bahwa putrinya tidak bersalah dan hanya menjadi korban sindikat kejahatan.
“Linda ditangkap sekitar bulan Juni. Saat itu, dia menelepon saya sambil menangis, mengatakan bahwa ia tidak tahu apa-apa dan merasa dijebak. Saya yakin anak saya tidak mungkin melakukan hal seperti itu,” tutur Dede dengan penuh harap agar putrinya mendapat keadilan.
Dengan semakin intensifnya perhatian pemerintah daerah dan upaya koordinasi dengan pihak berwenang, keluarga Linda berharap kasus ini dapat segera ditangani dengan baik, sehingga Linda mendapatkan keadilan yang layak ia terima. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News