Ia menekankan bahwa pembangunan perumahan harus memperhitungkan ketahanan lingkungan, pengelolaan sampah, ketersediaan fasilitas umum, sarana pendidikan, dan jaringan air bersih.
Dedi meminta pengembang memastikan seluruh aspek tersebut terpenuhi agar kawasan perumahan tidak menimbulkan masalah saat musim hujan.
Gubernur Jabar itu juga mengingatkan bahwa banjir bukan sekadar bencana fisik, tetapi juga dapat memicu kemiskinan baru.
Ia mencontohkan banyak warga berpenghasilan rendah yang kehilangan harta benda akibat banjir, sementara cicilan rumah dan perabot tetap harus dibayar.
“Seperti penghuni rumah sangat sederhana, mereka punya kasur dari hasil kredit, punya kompor dari kredit, punya TV dari kredit, lemari es dari kredit. Kena banjir? Hancur. Kreditnya tetap harus dibayar, perkakasnya rusak, utangnya naik lagi,” ujarnya.





