Ia menilai keberadaan tugu menimbulkan paradoks: di satu sisi pemerintah gencar mengkampanyekan konservasi, di sisi lain membiarkan simbol artifisial berdiri di kawasan suci alam.
“Ini bukan sekadar masalah estetika, tetapi soal konsistensi negara dalam menjalankan mandat konservasi. Jangan sampai Gunung Ciremai yang menjadi ikon konservasi di Jawa Barat justru rusak karena pembiaran,” kata Ika.(red)