
Di luar usulan BLUD, Ono turut mengkritik masa kepemimpinan Ridwan Kamil yang saat itu membangun Masjid Raya Al Jabbar.
Menurutnya, saat RK hanya bisa membangun infrastruktur yang ikonik, namun tidak mampu memperhitungkan perawatannya.
“Catatan saya bahwa pemerintahan Ridwan Kamil itu hanya mampu membangun bangunan yang ikonik, yang megah yang wah tapi belum sampai pada wilayah bagaimana pemeliharaan, bagaimana pengelolaan,” katanya.
Kondisi ini, dirasakannya sangat tidak adil untuk masyarakat yang seharusnya mendapatkan manfaat lainnya dari program-program pemerintah provinsi.
“Tidak fair juga bagi rakyat jika APBD terus menerus dialokasikan ke Al Jabbar dan bangunan lain yang ikonik itu. Masih banyak rutilahu yang belum terurus, jalan yang masih rusak, sekolah yang butuh ruang kelas baru,” tuturnya.