
Siti juga mendorong adanya penghargaan bagi perusahaan yang berkomitmen terhadap kesejahteraan karyawan. Ia mencontohkan perusahaan di Karawang yang tetap memberikan hak cuti haid dan mempekerjakan penyandang disabilitas.
“Perusahaan dengan kebijakan pro-karyawan seperti ini patut mendapat apresiasi. Langkah mereka bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan lain,” katanya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa tantangan masih ada, terutama dengan penurunan APBD Jawa Barat sebesar Rp5,9 triliun. Menurutnya, keterbatasan anggaran ini bisa berdampak pada kebijakan ketenagakerjaan, sehingga perlu ada perhatian khusus.
“Saya berharap isu ketenagakerjaan tetap menjadi prioritas meskipun APBD mengalami penurunan,” pungkasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News