Mengenai wacana yang berkembang di publik, Ummi Oded menyampaikan bahwa komunikasi yang lebih intensif antara pemangku kebijakan sangat penting agar wacana yang ada dapat dipahami secara utuh oleh masyarakat.
“Saya percaya niat dari pemerintah adalah baik, untuk mendorong kesejahteraan dan partisipasi pria dalam program KB. Namun, akan lebih optimal jika wacana tersebut dibahas lebih dulu secara bersama-sama agar masyarakat juga dapat memahami maksud sebenarnya,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti peran besar para penyuluh KB di tingkat RW yang selama ini aktif memberikan edukasi secara sukarela kepada keluarga usia subur. Menurutnya, pendekatan semacam ini perlu terus didukung.
“Selama ini penyuluh KB sudah sangat aktif dalam mengedukasi masyarakat, baik pria maupun wanita. Jadi program berjalan bukan karena paksaan, tapi karena pemahaman dan kesadaran,” jelasnya.
Sebagai bentuk komitmen untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pengendalian angka kelahiran yang berkelanjutan, Ummi Oded mendorong adanya dialog kolaboratif antara berbagai pihak seperti DPRD, BKKBN, Dinas Kependudukan, DP3AKB, dan MUI.





