Salah satu pelaku UMKM lokal, Kang Roni dari Cemilan Sawaregna, mengusulkan adanya pelatihan penentuan harga jual mulai dari menghitung HPP hingga harga final, serta mencari solusi distribusi online ke wilayah Wanayasa.
Menanggapi masukan itu, narasumber menyarankan penyesuaian harga sesuai segmen pasar, dengan HPP sekitar 50 persen dari harga jual untuk segmen menengah ke bawah.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal kolaborasi antara akademisi, pemerintah desa, dan pelaku UMKM Ciracas dalam memperkuat ekonomi berbasis digital.
Mahasiswa KKN STIES Indonesia Purwakarta berkomitmen melanjutkan pendampingan, khususnya di bidang digitalisasi usaha dan penerapan koperasi syariah.(red)