JABARNEWS | KARAWANG – Hemat biaya hingga 90 persen, Pilkades elektronik Karawang dinilai layak menjadi model pemilu nasional karena terbukti menekan anggaran dan meningkatkan partisipasi pemilih.
Penerapan Pemilihan Kepala Desas (Pilkades) elektronik secara luring (offline) ini disebut menjawab tantangan mahalnya penyelenggaraan demokrasi konvensional sekaligus membuka peluang efisiensi besar jika diadaptasi pada skala lebih luas.
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ono Surono menegaskan transformasi digital dalam Pilkades Karawang menjadi bukti nyata efisiensi biaya pesta demokrasi di desa.
Ia menyebut satu TPS konvensional menghabiskan hingga Rp25 juta, sementara penggunaan sistem elektronik memangkas pengeluaran menjadi sepersepuluhnya per TPS atau hemat 90 persen.
“Penerapan sistem elektronik ini berawal dari kepedulian kami terhadap biaya penyelenggaraan yang cukup mahal. Satu TPS secara konvensional bisa menghabiskan Rp25 juta. Dengan sistem elektronik ini, kita bisa menghemat hingga sepersepuluhnya saja per TPS atau hemat biaya 90 persen,” ujar Ono di Bandung, dikutip Senin (29/12/2025).





