Bukan sekadar pertunjukan seni, menurutnya Domyak menyuarakan harapan, nilai spiritual, kritik sosial, hingga pelajaran hidup masyarakat Sunda. Seni ini memadukan unsur musik, tari, teater, dan nilai moral dalam satu kesatuan tradisi.
Yosi mengungkapkan sejak wafatnya tokoh penting seperti Abah Jumanta, pamor Domyak semakin redup.
Ia berharap seni ini kembali menjadi kebanggaan Purwakarta dan dapat menarik minat generasi muda untuk melestarikannya.
“Jangan biarkan Domyak hilang. Karena di balik bunyinya, ada doa, harapan, dan jati diri kita sebagai orang Purwakarta,” tegasnya.
Aspek Penting Kesenian Domyak:
* Asal-usul dan Perkembangan:
Domyak berakar kuat dalam budaya masyarakat Sunda Purwakarta. Ia bermula dari kepercayaan dan ritual lokal, lalu berkembang menjadi bentuk hiburan masyarakat tanpa kehilangan nilai spiritualnya.