Sementara itu, Kabid Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Andi, mengapresiasi pendekatan berbasis lingkungan yang dilakukan Desa Windusari.
Menurutnya, revitalisasi mata air dan penguatan pangan merupakan dua aspek yang saling mendukung dalam pembangunan desa berkelanjutan.
“Revitalisasi mata air dan penguatan pangan adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Program Windusari ini sejalan dengan semangat pembangunan desa yang berkelanjutan,” kata Andi.
Pemerintah Kabupaten Kuningan berharap langkah yang dilakukan Desa Windusari dapat direplikasi di wilayah lain yang memiliki potensi mata air dan lahan kritis. Hal ini sejalan dengan upaya menjaga kelangsungan sumber daya air dan mendukung ketahanan ekologi regional di Kabupaten Kuningan.(red)