Salah satunya, Ai Siti Maryam, pelaku usaha makanan ringan dan KPM PKH, mengaku baru sadar bahwa harga jual produknya terlalu rendah karena tidak memperhitungkan biaya produksi dengan benar.
“Saya baru menyadari bahwa harga jual produk saya selama ini terlalu rendah. Sekarang saya lebih memahami cara menghitung biaya produksi dengan benar,” ujar Ai Siti.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang pendamping sosial PKH dalam mendorong transformasi ekonomi di tingkat akar rumput.
Ke depan, mereka berencana menggelar sesi serupa secara berkala dengan materi tambahan seperti pemasaran digital dan pengelolaan keuangan usaha.
“Kami berharap FDS Dynamix dapat menjadi pemicu tumbuhnya UMKM mandiri dari kalangan KPM. Ketika mereka naik kelas, dampaknya akan langsung terasa pada peningkatan kesejahteraan keluarga,” tambah Anshar.