Brain drain atau human capital flight adalah fenomena ketika orang pintar dan berbakat memilih untuk bekerja di luar negeri.
Brain drain seringkali terjadi di negara-negara berkembang. Banyak orang dengan profesi seperti dokter, ilmuwan, hingga insinyur yang memilih untuk berkarir di luar negeri.
Di Indonesia, fenomena brain drain terjadi sejak tahun 1960-an. Merangkum dari Portal Berita Universitas Pendidikan Indonesia, banyak mahasiswa yang tengah menimba ilmu di Rusia memilih tidak pulang ke Indonesia.
Pada tahun 1980-an ketika Menristek BJ Habibie mengirim banyak remaja untuk belajar ke luar negeri, mereka juga memilih untuk bekerja di banyak perusahaan Amerika Serikat. (beautynesia. id, 05/02/25)
Tentu ini pemandangan yang sangat ironis. Sumber daya manusia yang berpotensi terus diambil alih oleh negara lain, dimanfaatkan tenaga dan pikirannya untuk kepentingan negara tersebut.