Jurnal Warga

Ketika Pop dan Pilihan Hidup Bertemu di Titik Tengah

×

Ketika Pop dan Pilihan Hidup Bertemu di Titik Tengah

Sebarkan artikel ini
Rayhan Dria, mahasiswa UIN, memilih musik sebagai panggilan hidupnya—kisah tentang keberanian, cinta, dan pilihan di dua dunia berbeda
Rayhan Dria, mahasiswa Sistem Informasi UIN yang memilih jalur musik sebagai jalan hidupnya (Foto: Istimewa)

Magang, Belajar, dan Keberanian Mengambil Keputusan

Pengalaman magang di MNC sebagai sound editor menjadi titik balik. Awalnya, Rayhan sama sekali buta soal editing audio. Berbekal semangat belajar, ia menguasai teknik pemotongan gelombang, pengurangan noise, dan pengaturan EQ.

Keberanian mengambil keputusan spontan menurut Rayhan, justru membawanya pada banyak pelajaran dan hasil di luar ekspektasi. “Walaupun saya gak tau ujungnya bagus apa engga ya. Tapi karena saya nekat, jadi saya banyak belajar. Saya diharuskan untuk ngerti banyak hal dan output yang ada juga akhirnya diluar ekspektasi yang waktu itu saya punya.”

Baca Juga:  Kontroversi Film Animasi Ligthyear : Seberapa Jauh Pengaruh Agenda LGBT Terhadap Agenda Publik?

Di masa magangnya, Rayhan kembali membentuk band, kali ini bersama mentor-mentor dari tempat magangnya di MNC, sebuah platform podcast. Band bernama CMDK itu sempat merilis beberapa single, sebelum akhirnya Rayhan memutuskan untuk berjalan solo.

Baca Juga:  Tindakan Refresifitas oleh Aparat Kepolisian Terhadap Mahasiswa Fakultas Hukum UNISBA

Musik atau Kuliah?

Kini, di penghujung masa studi, pilihan Rayhan adalah musik di atas segalanya. Baginya, aplikasi ilmu Sistem Informasi di proyek musiknya justru memperkaya karya, bukan menghalangi, yang terpenting berani bertanggung jawab sama hasil akhirnya.

Baca Juga:  MoU Kejaksaan Negeri Garut dengan Para Kepala Desa, Gagalnya Pembinaan dan Pengawasan oleh APIP
Pages ( 3 of 4 ): 12 3 4