Perlu dipahami bahwa reshuffle ini adalah keterbatasan dalam menyelesaikan akar masalah.
Jadi, reshuffle tidak menyelesaikan masalah struktural. Misalnya, ketidakadilan ekonomi, defisit kas negara, degradasi kepercayaan publik termasuk kinerja institusi.
Tentunya, tanpa reformasi kebijakan reshuffle hanyalah solusi jangka pendek yang tidak memberikan realisasi dan perubahan. Bahkan para investor dan market melihat reshuffle adalah ketidakstabilan politik jika tidak diikuti dengan agenda yang jelas.
Lagi-lagi, reshuffle bisa menjadi solusi jika figur baru bisa memenuhi kredibilitas tinggi, ada kebijakan korektif terhadap berbagai program usai reshuffle ini.
Kemudian koordinasi lintas sektor lebih ditingkatkan karena konsekuensinya memang harus meningkatkan layanan publik.