Satu lagi, yang tidak kalah penting adalah para pejabat negara harus memperbaiki komunikasi dengan publik supaya memelihara kepercayaan publik.
Jika ditarik benang merah, reshuffle bisa menjadi solusi jangka pendek untuk meredam ketegangan politik tetapi bukan solusi struktural terhadap demo anarkis yang sudah berjilid-jilid.
Apapun masalahnya tidak pernah keluar dari dua akar masalah.
Pertama, sistem yang buruk. Sistem sekuler melahirkan kerusakan di berbagai sendi. Mulai dari ekonomi kapitalis, politik yang diterapkan bersifat transaksional, mengadopsi budaya hedonis, sikap beragama sinkretis, sistem pendidikan yang matrealistis, dan lain sebagainya.
Kedua, pemimpin yang tidak amanah. Banyak kasus korupsi, suap, perselingkuhan, arogan, dan penyelewengan kebijakan adalah wajah buruk dari pemimpin yang memainkan peran di depan.