Jurnal Warga

Refleksi Maulid Nabi dan Spirit Mendidik di Era Disrupsi

×

Refleksi Maulid Nabi dan Spirit Mendidik di Era Disrupsi

Sebarkan artikel ini
Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Erba Rozalina Yulianti M.Ag (1)
Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Erba Rozalina Yulianti M.Ag. (foto: istimewa)
Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Erba Rozalina Yulianti M.Ag (1)
Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Erba Rozalina Yulianti M.Ag. (foto: istimewa)

Dalam momentum Maulid Nabi, Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Erba Rozalina Yulianti M.Ag mengungkapkan bahwa, peringatan Maulid Nabi sejatinya merupakan momen refleksi dalam menjalani kehidupan sehari-hari, di mana Nabi Muhammad menjadi inspirasi dan motivasi bagi umat Muslim untuk senantiasa memperbaiki diri.

“Peringatan Maulid Nabi sejatinya adalah sarana bagi umatnya untuk kembali memahami dan menjalani nilai-nilai kebaikan, baik sebagai ayah yang baik di mata anak-anak, suami yang baik di mata istri, mertua yang baik di mata menantu, sahabat yang baik bagi teman, maupun pemimpin yang bijaksana bagi umatnya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Atalia Praratya: Bunda dan Tokoh Agama Harus Jadi Teladan

Kaprod MPAI UIN Jakarta itu menjelaskan, di era digital saat ini, khususnya bagi generasi muda dalam Revolusi Industri 5.0, keteladanan Nabi Muhammad tetap relevan. Oleh karena itu, sebagai orang tua dan guru, sudah seharusnya kita membimbing anak-anak untuk meneladani sosok yang sesuai dengan tantangan zaman mereka.

Baca Juga:  Duh! Puluhan Orang di Desa Ciharashas Cianjur Keracunan Makanan Nasi Kotak

“Pada diri Nabi Muhammad itu sudah terwujud sosok insan kamil, mempunyai kepribadian yang unggul di mata masyarakat dunia,” ujar Dr. Erba.

Baca Juga:  Profesi Pers dan KPK, Ujung Tombak Pemberantasan Kejahatan Korupsi

“Era digital saat ini, keteladanan Nabi sangat dibutuhkan bagi generasi muda di revolusi 5.0. Maka sebagai orang tua, sebagai guru sudah seharunya kita mengarahkan anak-anak kita agar mencontoh keteladanan Nabi Muhammad SAW,” sambungnya.

Pages ( 2 of 4 ): 1 2 34