“Untuk keenam kalinya, AS memveto resolusi gencatan senjata di Dewan Keamanan PBB pada 19 September 2025,” jelas Furqan.
Furqan mengingatkan bahwa Indonesia memiliki modal sejarah kuat, mulai dari Konferensi Asia Afrika (1955) di Bandung hingga peran penting dalam Gerakan Non Blok (GNB) di masa Perang Dingin.
“Indonesia pernah menjadi inspirasi kemerdekaan lebih dari 40 negara dan bahkan menyelamatkan dunia dari ancaman perang dunia ketiga,” ucapnya.
Ia menilai Presiden Prabowo konsisten menyuarakan dukungan bagi Palestina sejak awal menjabat pada Oktober 2024. Hal itu terlihat dari berbagai pidato internasional, mulai dari KTT D8 di Mesir, Parlemen Turki, Antalya Diplomacy Forum, Parlemen OKI, hingga forum BRICS.
“Karena itu, momen pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB nanti sangat strategis untuk menunaikan amanat konstitusi: menghapuskan penjajahan di muka bumi, serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” pungkas Furqan.