
Secara metodologi, menurut Andy publikasi itu tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Ini jelas berbeda dengan survei ilmiah dengan pengambilan sampelnya yang sangat cermat untuk menghindari bias,” ujarnya.
Ia bahkan menegaskan Jokowi tidak pernah memperkaya diri sendiri atau orang lain secara tidak sah. Karena itu, rilisan OCCRP tidak berdasar sama sekali.
Andy pun meminta OCCRP mencermati tingkat kepercayaan rakyat yang sangat tinggi ke Jokowi sampai akhir masa jabatan.
“Kalau Pak Jokowi korupsi, rakyat pasti tahu dan tingkat kepercayaan anjlok. Rakyat melihat dari dekat kerja Pak Jokowi, tidak ada korupsi,” pungkas Andy.
Apa itu OCCRP dan Siapa Saja Yang ‘Bergelar’ Tokoh Kejahatan Terorganisir dan Korupsi
Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) merupakan salah satu organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda.
Didirikan tahun 2007 oleh wartawan investigasi berpengalaman Drew Sullivan dan Paul Radu, OCCRP berkembang menjadi kekuatan utama dalam jurnalisme investigasi kolaboratif, menegakan standar tinggi untuk pelaporan demi kepentingan publik.
Dilansir dari situs OCCRP, organisasi nirlaba ini memiliki visi menjadikan dunia lebih terinformasi di mana kehidupan, mata pencaharian, dan demokrasi tidak terancam oleh kejahatan dan korupsi.
Sedangkan misi OCCRP adalah menyebarkan dan memperkuat jurnalisme investigasi di seluruh dunia dan mengungkap kejahatan serta korupsi sehingga masyarakat dapat meminta pertanggungjawaban kepada pihak berwenang.
Sejak 2012, setiap tahunnya OCCRP telah memberikan penghargaan “Person of the Year” kepada individu atau kelompok yang paling berkontribusi dalam menciptakan kekacauan di dunia melalui kejahatan terorganisir dan korupsi.
Melalui penghargaan ini, OCCRP bertujuan untuk mendorong akuntabilitas dengan menyoroti mereka yang dianggap paling berperan dalam memperkuat praktik korupsi dan kolusi politik yang sering menyertainya.
Setelah mendapatkan daftar nominasi dari jurnalis dan masyarakat umum, lalu tim juri yang memiliki keahlian dalam bidang kejahatan terorganisir dan korupsi akan memilih pemenang serta finalisnya.

Berikut adalah para tokoh yang diberi gelar Tokoh Kejahatan Terorganisir dan Korupsi oleh OCCRP:
- Tahun 2012 – Ilham Aliyev
- Tahun 2013 – Parlemen Rumania
- Tahun 2014 – Vladimir Putin
- Tahun 2015 – Milo Djukanovic
- Tahun 2016 – Nicolas Maduro
- Tahun 2017 – Rodrigo Duterte
- Tahun 2018 – Danske Bank
- Tahun 2019 – Joseph Muscat
- Tahun 2020 – Jair Bolsonaro
- Tahun 2021 – Alexander Lukashenko
- Tahun 2022 – Yevgeny Prigozhin
- Tahun 2023 – Maria Consuelo Porras
- Tahun 2024 – Bashar al Assad
OCCRP merupakan organisasi yang dibentuk oleh 24 pusat investigasi nirlaba. Lembaga ini tersebar di seluruh Eropa, Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Organisasi ini pernah terlibat dalam peliputan spyware Pegasus serta kebocoran data Panama Papers.
OCCRP mendapatkan sumbangan dana dari organisasi-organisasi seperti The Bay and Paul Foundations, Dutch Postcode Lottery, European Instrument for Democracy and Human Rights, Ford Foundation, Fritt Ord Foundation, German Marshall Fund.
Kemudian, ada pula sumbangan dari Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis, Kementerian Luar Negeri Denmark, National Endowment for Democracy, Oak Foundation, Open Society Foundations, Puech Foundation, Rockefeller Brothers Fund, Skoll Foundation, US Agency for International Development, hingga Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.
OCCRP pernah dinominasikan untuk penghargaan Nobel Perdamaian pada 2023 oleh Profesor Wolfgang Wagner di Vrije Universiteit Amsterdam atas karyanya yang berkontribusi pada perdamaian dengan mengungkap korupsi politik dan kejahatan terorganisir.
Pada 2017, OCCRP juga dianugerahi Penghargaan Pulitzer untuk laporan mengenai Panama Papers Series.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hingga Uni Eropa juga pernah memberikan penghargaan kepada organisasi nirlaba yang berfokus pada isu korupsi itu.(red)





