Mirah menegaskan situasi ini sudah masuk kategori darurat. Ia meminta Kementerian Ketenagakerjaan segera melakukan evaluasi menyeluruh.
“Kenapa sertifikasi tetap berjalan, tapi angka kecelakaan kerja makin meningkat,” katanya.
Berdasarkan data Satudata Kemnaker, pada 2024 jumlah kecelakaan kerja tercatat 462.241 kasus, naik hampir 25 persen dibandingkan tahun 2023 sebanyak 370.747 kasus.
Mirah menilai sertifikasi K3 yang dijalankan perusahaan hanya sebatas syarat administratif.
“Artinya ada sesuatu di sana, berarti perlu patut dipertanyakan. Bisa jadi itu hasil cincai dan tidak bermutu pada akhirnya dan perlu dipertanyakan dong. Hasilnya itu hanya di atas kertas aja, untuk mengejar sertifikasi, semacam persyaratan harus ada K3 segala macam, sehingga pada akhirnya kan, ketika implementasinya tidak berdampak, buktinya apa? Kecelakaan jalan terus, ternyata itu hanya semacam cek kosong aja gitu,” tegasnya.
