Menurut Kluivert, seluruh elemen tim merasa terpukul atas hasil tersebut, mengingat perjuangan panjang sudah mereka lalui sejak babak awal kualifikasi.
“Kami berkembang sebagai tim, secara individual dan kolektif. Impian ke Piala Dunia telah lepas dari genggaman kami, dan kekecewaan ini bukan hanya milik saya, tapi seluruh negeri Indonesia,” tutur mantan striker Barcelona dan timnas Belanda itu.
Dalam kesempatan yang sama, Kluivert menegaskan bahwa kegagalan ini bukan karena faktor usia muda atau kurang pengalaman, melainkan karena ketidakmampuan tim memanfaatkan peluang menjadi gol.
“Tidak, mereka tidak terlalu muda. Mereka bermain luar biasa melawan tim-tim besar seperti Arab Saudi dan Irak yang berada di peringkat 50-an dunia, sementara kami peringkat 118. Itu bukti kemajuan yang sangat besar,” tegasnya.
Meski gagal mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia, Kluivert menilai perjalanan Indonesia di kualifikasi kali ini menjadi tonggak penting kebangkitan sepak bola nasional. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News