Pemerintah menyepakati kenaikan volume LPG bersubsidi dari rencana awal 8,2 juta metrik ton menjadi kisaran 8,4 hingga 8,5 juta metrik ton.
Mengenai proyeksi kebijakan subsidi untuk tahun 2026, Purbaya menyebut pemerintah akan terus memantau dinamika harga energi.
“Nanti kita lihat lagi. Kan belum lewat. Mestinya sih cukup dengan anggaran yang ada,” ujarnya.
Saat dimintai rincian teknis mengenai harga acuan terbaru, Purbaya enggan berkomentar lebih jauh dan menyerahkannya kepada kementerian teknis.
“Tanya Menteri ESDM,” pungkasnya singkat.(red)





