Tahun ini, Kementerian Dikti Saintek menargetkan pembangunan empat Sekolah Garuda baru di Nusa Tenggara Timur, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara.
Sekolah tersebut diproyeksikan beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027. Selain itu, sudah ada 12 sekolah yang berstatus Sekolah Garuda transformasi.
Beberapa siswa kelas 12 di sekolah itu mulai terpilih untuk menerima beasiswa, sementara siswa kelas 11 dan 12 lainnya tengah mengikuti program pengayaan.
Menurut Stella, perbedaan utama Sekolah Garuda dengan SMA biasa bukan pada kurikulumnya, melainkan sistem pembelajaran yang menyeluruh. Sekolah Garuda memiliki tiga pilar: pemerataan akses, inkubator pemimpin bangsa, serta pengembangan prestasi akademik dan pengabdian masyarakat.
“Pengabdian masyarakat akan menjadi ciri paling kuat dari Sekolah Garuda,” ucapnya. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News