“Jumlahnya jadi 86, dikurangi satu karena Gubernur Papua Pegunungan harus kembali,” jelas Bima.
Pemandangan mencolok lainnya adalah pita merah yang dikenakan sebagian peserta. Pita ini menandai kepala daerah dengan riwayat kesehatan berat, seperti pasca-operasi besar atau pemasangan ring jantung.
Meski begitu, mereka tetap mengikuti seluruh agenda dengan pengawasan medis khusus. “Ada yang pernah bypass, ada juga yang pernah menjalani operasi besar,” ujar Bima.
Retret kepala daerah gelombang kedua ini akan berlangsung selama empat hari, dari Senin (23 Juni) hingga Kamis (26 Juni 2025), dan dijadwalkan dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.