Kehadiran Dinda justru memicu kecemburuan Sydney, siswa berprestasi yang merasa tersaingi.
Persaingan mereka semakin panas saat keduanya bertanding di ekskul atletik.
Dinda yang tergiur hadiah Rp2 juta berani melawan Sydney, meski hanya mengenakan sepatu lusuh. Kekalahan membuatnya diejek habis-habisan oleh siswa-siswi MERI.
Di tengah tekanan itu, hanya Arya yang tetap memberi dukungan. Konflik semakin pelik saat Sydney yang kesal sengaja mengunci Dinda di UKS.
Tanpa disangka, Daffa ternyata juga berada di ruangan tersebut. Pertemuan inilah yang menjadi titik balik perjalanan Dinda di SMA elit penuh intrik.





