Ragam

Bos Facebook Stop Cek Fakta, Peraih Nobel Perdamaian Sebut Ancaman bagi Demokrasi

×

Bos Facebook Stop Cek Fakta, Peraih Nobel Perdamaian Sebut Ancaman bagi Demokrasi

Sebarkan artikel ini
Maria Ressa, jurnalis sekaligus CEO Rappler, yang juga penerima Nobel Perdamaian 2021 (Foto: Net)
Maria Ressa, jurnalis sekaligus CEO Rappler, yang juga penerima Nobel Perdamaian 2021 (Foto: Net)
Maria Ressa, jurnalis sekaligus CEO Rappler, yang juga penerima Nobel Perdamaian 2021 (Foto: Net)
Maria Ressa, jurnalis sekaligus CEO Rappler, yang juga penerima Nobel Perdamaian 2021 (Foto: Net)

Meski Meta menyatakan “belum memiliki rencana langsung” menghapus pemeriksa fakta di luar AS, perubahan kebijakan lainnya akan diterapkan secara global.

Para analis menilai kebijakan Meta ini sebagai upaya Zuckerberg mendekati Trump menjelang pelantikannya bulan ini. Trump diketahui kerap mengkritik Meta, menuduh perusahaan tersebut bias terhadapnya, dan mengancam akan mengambil tindakan setelah kembali menjabat.

Baca Juga:  Heboh Video Kecurangan Pemilu 2024 Dikaitkan Prabowo, Cek Faktanya Disini

Isu pemeriksaan fakta dan penelitian disinformasi telah lama menjadi topik sensitif dalam politik AS yang terpolarisasi. Kelompok konservatif AS menganggap keduanya sebagai upaya membatasi kebebasan berbicara dan menyensor konten sayap kanan.(red)

Baca Juga:  Sejak Januari, Penggali Kubur Jenazah Covid-19 di Banjar Tak Dihonor
Pages ( 3 of 3 ): 12 3