Tim Perlindungan Jamaah (Linjam) KJRI Jeddah telah diberikan akses untuk bertemu dengan kedua WNI tersebut.
Dalam pertemuan itu, TK membantah tuduhan keterlibatan dan mengaku hanya membantu seorang warga Malaysia berinisial UH yang disebut sebagai koordinator rombongan.
“TK menyatakan tidak mengetahui bahwa kartu Nusuk yang digunakan adalah palsu, dan ia hanya membantu dalam urusan logistik para jemaah,” jelas Yusron.
Sementara itu, AAM juga menolak tuduhan terlibat dalam praktik haji ilegal. Ia mengaku hanya mengantar para jemaah ke tempat belanja.