Meski beralih ke pasar domestik, hasil penjualan di dalam negeri belum cukup untuk menutup kerugian akibat mandeknya ekspor.
Lebih memprihatinkan, situasi ini juga berdampak pada sektor tenaga kerja.
“Sudah satu bulan belum ada order. Dari biasanya 20 orang pekerja, kini cukup tujuh orang saja,” kata Eman.
Saat ini, baru satu dari tiga kelompok produksi yang tetap berjalan, itu pun hanya untuk memenuhi permintaan pasar lokal.
Eman dan para pengrajin keramik di Plered kini hanya bisa berharap ada perbaikan dalam waktu dekat.