Ia juga menambahkan bahwa seluruh keuntungan dari penjualan tiket film ini akan disumbangkan dalam bentuk pelatihan pertanian bagi para petani.
Naskah film ini ditulis oleh Swastika Nohara, penulis skenario pemenang dua Piala Maya dan nominasi FFI 2014. Dengan pengalamannya, Swastika menghadirkan alur cerita yang mengalir dan emosional, membawa penonton menyelami realitas petani yang kerap berhadapan dengan jeratan tengkulak, tingginya biaya produksi, serta rendahnya dukungan infrastruktur.
Deretan pemeran utama seperti Marthino Lio, Givina Whani Darmawan, Aksara Dena, dan Nugie menambah kekuatan karakter dalam film ini. Akting mereka memberikan kedalaman emosi yang mewakili setiap lapisan dinamika kehidupan petani, dari kegigihan hingga impian yang tak pernah padam.
Selain mengangkat persoalan sosial, film ini juga menawarkan solusi: pertanian alami sebagai alternatif untuk meningkatkan pendapatan petani sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Metode ini diyakini mampu menghasilkan pangan yang lebih sehat dan menjadi langkah konkret menuju kedaulatan pangan nasional.
“Ketahanan pangan adalah salah satu kunci kedaulatan negara,” tegas Yahdi.