“Deep cuts to international development budgets have already closed scores of outlets, with many more in the danger zone (Pemangkasan besar-besaran anggaran pembangunan internasional telah menyebabkan banyak media tutup, dan masih banyak lagi yang berada di ambang kehancuran),” ujar Højberg.
Sementara itu, menurut laporan V-Dem Institute, kebebasan berekspresi semakin tertekan secara global. Tahun 2024 mencatat peningkatan serangan terhadap kebebasan berekspresi di 44 negara, naik dari 35 negara pada 2023.
Oleh karenanya, IMS bekerja keras untuk menemukan peluang di tengah krisis, membantu media lokal menemukan cara-cara baru untuk mendanai operasionalnya.
International Media Support (IMS) sendiri merupakan organisasi pengembangan media terbesar di kawasan Nordik. IMS bekerja di lebih dari 30 negara di empat benua untuk mempromosikan kebebasan pers, mendukung jurnalisme yang berkualitas, dan melindungi keselamatan para jurnalis.
Sebagai organisasi nirlaba, IMS berkomitmen untuk memperkuat kapasitas media dalam meredam konflik, memperkuat demokrasi, dan mendorong terciptanya dialog di tengah masyarakat.(red)