Ragam

Ini Prediksi Harga Bitcoin oleh AI untuk Bulan Maret 2025

×

Ini Prediksi Harga Bitcoin oleh AI untuk Bulan Maret 2025

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Prediksi harga Bitcoin Maret 2025 berdasarkan analisa AI dan tren pasar crypto (Foto: AI)
Ilustrasi Prediksi harga Bitcoin Maret 2025 berdasarkan analisa AI dan tren pasar crypto (Foto: AI)

Beberapa analis banyak melakukan analisa, seperti CEO Abra, Bill Barhydt, menjelaskan bahwa keadaan ekonomi makro, situasi pasar crypto, serta perubahan kebijakan dan regulasi dapat menjadi pendorong kenaikan harga Bitcoin.

Ekonomi Makro dan Pengaruhnya Terhadap Bitcoin

Bill Barhydt mengungkapkan bahwa walaupun Bitcoin mengalami penurunan harga, pola saat ini mirip dengan tren yang terlihat pada tahun 2017. Pada waktu itu, peningkatan likuiditas mata uang fiat di pasar global mendorong kenaikan harga berbagai aset, termasuk cryptocurrency.

Baca Juga:  Resmikan Kantor Bjb Sekuritas, Ridwan Kamil: Saya Bangga

Dia juga menunjukkan kemungkinan tindakan kebijakan moneter yang dapat diambil oleh pemerintahan Donald Trump jika terpilih kembali. Beberapa langkah tersebut mencakup pemangkasan suku bunga obligasi, pengurangan suku bunga hipotek, dan upaya untuk menyelamatkan sektor perbankan.

Selain itu, masalah ekonomi di Tiongkok mungkin mendorong Federal Reserve untuk lebih lanjut memangkas suku bunga, yang pada gilirannya dapat meningkatkan likuiditas global dan berdampak positif bagi Bitcoin.

Baca Juga:  Ini Pabrik Yang Cemarkan Polusi Udara di Jalancagak Subang

Jika semua faktor tersebut terjadi bersamaan, beberapa analisis hingga memprediksi bahwa harga Bitcoin bisa meraih angka $713.000 (Rp11,6 miliar) dalam enam bulan mendatang, walaupun proyeksi ini masih bersifat spekulatif.

Keadaan Pasar Crypto dan Perubahan Likuiditas

Saat ini, pasar crypto masih berada dalam situasi yang rapuh, dengan adanya likuidasi besar-besaran dalam beberapa minggu terakhir. Penurunan harga Bitcoin telah menyebabkan aksi jual yang cukup signifikan, terutama di kalangan investor institusi.

Baca Juga:  Bitcoin di Prediksi US$135.000 Sebelum Terkoreksi

Salah satu perusahaan yang terpengaruh adalah Strategy (sebelumnya dikenal sebagai MicroStrategy), yang merupakan pemegang Bitcoin terbesar di dunia. Nilai kepemilikan Bitcoin mereka turun dari $21,2 miliar (Rp345,6 triliun) menjadi sekitar $17,3 miliar (Rp281,9 triliun) akibat penurunan harga.

Meskipun demikian, Bill Barhydt tetap yakin bahwa penurunan saat ini berbeda dari siklus pasar sebelumnya. Berdasarkan sejarah, Bitcoin sering kali bangkit kembali setelah mengalami fase penurunan yang besar.

Pages ( 3 of 4 ): 12 3 4