Tak hanya itu, informasi yang disajikan kerap kali tidak terverifikasi dan bahkan menyesatkan.
“AI dan media sosial sekarang ini bisa jadi mitra bagi pers. Tapi di saat yang sama, mereka juga bisa menjadi lawan yang berbahaya,” lanjutnya.
Komaruddin menyoroti pergeseran pola konsumsi informasi masyarakat yang kini banyak bergantung pada algoritma.
Menurutnya, algoritma di balik platform digital telah membentuk perilaku dan cara berpikir publik, bahkan menjurus pada apa yang ia sebut sebagai kolonialisme digital.





