Empat tungku di antaranya bahkan menggunakan bahan bakar minyak pelumas bekas, zat yang dikenal menghasilkan emisi berbahaya.
Temuan lain yang memperparah kondisi, yakni rusaknya alat pengendali pencemaran udara berupa wet scrubber.
Perangkat tersebut diketahui tak berfungsi selama lebih dari empat bulan dan belum diperbaiki.
Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh General Manager PT MPI saat proses pemeriksaan.